Berau Diajukan Sebagai Zona Hijau Sawit
06 Desember 2016
Admin Website
Berita Nasional
5078
JAKARTA. Kementerian Perindustrian mengajukan Kawasan Industri Berau yang
berdiri di lahan seluas 3.400 hektare di Kalimantan Timur (Kaltim),
menjadi zona hijau pengembangan sawit (palm oil green economic
zone/POGEZ).
Demikian disampaikan Dirjen Industri Agro, Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto setelah mendampingi Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto bertemu Presiden Direktur PT Berau Nusantara Kawasan Industri (BNKI), Rauf Purnama. "Kita memang ingin ada satu di Kaltim. Tadinya Pupuk Kaltim (Bontang), tapi lahannya masih belum siap. Nah, di Berau itu sudah siap," kata Panggah di Jakarta, belum lama ini seperti dikutip antara news.
Lebih lanjut, tutur Panggah, Kawasan Industri Berau memiliki fasilitas yang terbilang siap karena memiliki pelabuhan, ketersediaan air, listrik, serta adanya industri pulp dan kertas yang sudah beroperasi. Sementara itu, lokasi yang ada di Kawasan Industri Bontang masih berupa lahan perhutanan, yang dinilai belum siap. "Kalau melihat kondisinya, pengembangannya sepertinya masih lama. Jadi, Berau yang paling siap," ujar Panggah.
Pemerintah Indonesia dan Malaysia serius untuk mendorong pengembangan industri olahan kelapa sawit yang mampu meningkatkan nilai tambah produk dan ramah lingkungan. Apalagi, Indonesia dan Malaysia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia.
Dalam pembangunan POGEZ, kedua negara telah mengusulkan masing-masing tiga lokasi. Pihak Indonesia menginginkan pengembangan di Kawasan Industri Dumai, Riau; Kawasan Industri Berau, Kalimantan Timur; dan Kawasan Industri Sei Mangkei, Sumatera Utara. Sedangkan pihak Malaysia, di Lahad Datu, Bintulu, dan Tanjung Manis. Ini merupakan, bagian dari Council Palm Oil Producing Countries (CPOPC). (T2)
SUMBER : INFO SAWIT, SELASA, 6 DESEMBER 2016
Demikian disampaikan Dirjen Industri Agro, Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto setelah mendampingi Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto bertemu Presiden Direktur PT Berau Nusantara Kawasan Industri (BNKI), Rauf Purnama. "Kita memang ingin ada satu di Kaltim. Tadinya Pupuk Kaltim (Bontang), tapi lahannya masih belum siap. Nah, di Berau itu sudah siap," kata Panggah di Jakarta, belum lama ini seperti dikutip antara news.
Lebih lanjut, tutur Panggah, Kawasan Industri Berau memiliki fasilitas yang terbilang siap karena memiliki pelabuhan, ketersediaan air, listrik, serta adanya industri pulp dan kertas yang sudah beroperasi. Sementara itu, lokasi yang ada di Kawasan Industri Bontang masih berupa lahan perhutanan, yang dinilai belum siap. "Kalau melihat kondisinya, pengembangannya sepertinya masih lama. Jadi, Berau yang paling siap," ujar Panggah.
Pemerintah Indonesia dan Malaysia serius untuk mendorong pengembangan industri olahan kelapa sawit yang mampu meningkatkan nilai tambah produk dan ramah lingkungan. Apalagi, Indonesia dan Malaysia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia.
Dalam pembangunan POGEZ, kedua negara telah mengusulkan masing-masing tiga lokasi. Pihak Indonesia menginginkan pengembangan di Kawasan Industri Dumai, Riau; Kawasan Industri Berau, Kalimantan Timur; dan Kawasan Industri Sei Mangkei, Sumatera Utara. Sedangkan pihak Malaysia, di Lahad Datu, Bintulu, dan Tanjung Manis. Ini merupakan, bagian dari Council Palm Oil Producing Countries (CPOPC). (T2)
SUMBER : INFO SAWIT, SELASA, 6 DESEMBER 2016