Kerjasama Kemitraan Perkebunan
01 Mei 2011
Admin Website
Artikel
11576
SANGATTA - Program kemitraan yang dilakukan antara
perusahaan perkebunan dan koperasi akan terus berlanjut di masa
mendatang. Kemitraan ini diharapkan menguntungkan kedua belah pihak,
sehingga sama-sama maju dalan usaha.
“Pihak mitra akan menjamin harga tandan buah segar (TBS) yang dipanen koperasi selaku mitra perusahaan. Sehingga harga sudah terjamin dengan baik. Dijamin tidak ada tengkulak juga,” kata Kepala Dinas Perkebunan Kutim Akhmadi Baharuddin.
Sebagai contoh, Akhmadi memberikan gambaran kerja sama kemitraan antara PT Tepian Nadengan dengan sejumlah koperasi di Muara Wahau. Pihak perusahaan sudah menjamin harga kepada koperasi mengenai pembeliannya nanti saat panen. Tidak perlu TBS tidak laku, karena jumlah panenan akan dibeli perusahaan.
Dijelaskan, kehadiran investor di Muara Wahau tentunya membawa keberuntungan bagi warga setempat. Utamanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan karyawan.
Warga setempat yang terserap masuk kerja di perusahaan sekira 53 persen dari total tenaga kerja. Ini menunjukan bahwa kepedulian perusahaan terhadap masyarakat terbilang cukup besar.
Prospek kelapa sawit cukup menjanjikan sebagai pengganti minyak bumi. Oleh karena itu, pengembangan kelapa sawit dinilainya lebih potensial ketimbang pengembangan komoditas seperti tanaman kedelai dan bunga matahari sebagai subsitusi minyak yang sumbernya tak terbaharukan.
Pola kemitraan ini juga dikembangkan PT Swakarsa sinar Senotsa di Muara Wahau dan sejumlah kecamatan lainnya. Diharapkan, dengan pola kemitraan seperti itu, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan.
“Bukan saja hasil kebun sawit yang dibeli. Perusahaan juga merekrut tenaga kerja lokal dan memberdayakaan kontraktor lokal untuk lebih maju maju. Dengan pola kemitraan ini, banyak kontraktor lokal yang sudah berkembang lebih maju usahanya,” kata Akhmadi.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, MINGGU,1 MEI 2011
“Pihak mitra akan menjamin harga tandan buah segar (TBS) yang dipanen koperasi selaku mitra perusahaan. Sehingga harga sudah terjamin dengan baik. Dijamin tidak ada tengkulak juga,” kata Kepala Dinas Perkebunan Kutim Akhmadi Baharuddin.
Sebagai contoh, Akhmadi memberikan gambaran kerja sama kemitraan antara PT Tepian Nadengan dengan sejumlah koperasi di Muara Wahau. Pihak perusahaan sudah menjamin harga kepada koperasi mengenai pembeliannya nanti saat panen. Tidak perlu TBS tidak laku, karena jumlah panenan akan dibeli perusahaan.
Dijelaskan, kehadiran investor di Muara Wahau tentunya membawa keberuntungan bagi warga setempat. Utamanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan karyawan.
Warga setempat yang terserap masuk kerja di perusahaan sekira 53 persen dari total tenaga kerja. Ini menunjukan bahwa kepedulian perusahaan terhadap masyarakat terbilang cukup besar.
Prospek kelapa sawit cukup menjanjikan sebagai pengganti minyak bumi. Oleh karena itu, pengembangan kelapa sawit dinilainya lebih potensial ketimbang pengembangan komoditas seperti tanaman kedelai dan bunga matahari sebagai subsitusi minyak yang sumbernya tak terbaharukan.
Pola kemitraan ini juga dikembangkan PT Swakarsa sinar Senotsa di Muara Wahau dan sejumlah kecamatan lainnya. Diharapkan, dengan pola kemitraan seperti itu, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan.
“Bukan saja hasil kebun sawit yang dibeli. Perusahaan juga merekrut tenaga kerja lokal dan memberdayakaan kontraktor lokal untuk lebih maju maju. Dengan pola kemitraan ini, banyak kontraktor lokal yang sudah berkembang lebih maju usahanya,” kata Akhmadi.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, MINGGU,1 MEI 2011