Pemerintah Bidik Ekspor CPO Naik 16% di 2011
05 Januari 2011
Admin Website
Artikel
3700
Jakarta - Pemerintah menargetkan peningkatan nilai
ekspor produk crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah sebesar 16%
tahun ini. Peningkatan tersebut ditopang tren peningkatan permintaan
pasar dunia dan kontribusi investasi dibidang CPO pada tahun 2011.
"CPO dan produk turunannya ditargetkan meningkat 16%," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di di kantornya, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Rabu (5/1/2011).
Mari menjelaskan, optimisme capaian ekspor CPO Indonesia di tahun 2011 bukan tanpa alasan. Pada tahun 2011 akan ada rencana investasi di sektor sawit hingga US$ 1,2 miliar.
"Tingginya potensi pasar di Timur Tengah dan Eropa Timur selain pasar utama CPO seperti China, Uni Eropa dan India," jelas Mari.
Ia juga mengatakan, adanya kebijakan hilirisasi produk sawit oleh pemerintah, akan mendorong peluang peningkatan ekspor produk hilir CPO Indonesia di tahun ini.
Sebelumnya Direktur Ekskutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan mengatakan volume ekspor CPO tahun ini akan mencapai 15,7 juta ton. Sehingga dengan mempertimbangkan harga CPO diakhir tahun terus naik, angka nilai ekspor CPO tahun 2010 bisa mencapai US$ 15 miliar.
"Bisa sampai nilainya US$ 15 miliar, ekspor tahun ini saja ditargetkan 15,7 juta ton," kata Fadhil beberapa waktu lalu.
Gapki mencatat total volume perdagangan ekspor CPO dan produk turunannya sepanjang tahun 2009 mencapai 15,5 juta ton. Angka ini mengalami kenaikan 1,7 juta ton dibandingkan dengan tahun 2008 yang hanya sebesar 13,8 juta ton.
Namun, pergerakan harga CPO tahun 2009 lebih rendah dari 2008. Dibandingkan tahun 2008 yang nilai ekspornya mencapai US$ 15,58 miliar nilai ekspor CPO pada 2009 turun menjadi US$ 10 miliar.
"CPO dan produk turunannya ditargetkan meningkat 16%," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di di kantornya, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Rabu (5/1/2011).
Mari menjelaskan, optimisme capaian ekspor CPO Indonesia di tahun 2011 bukan tanpa alasan. Pada tahun 2011 akan ada rencana investasi di sektor sawit hingga US$ 1,2 miliar.
"Tingginya potensi pasar di Timur Tengah dan Eropa Timur selain pasar utama CPO seperti China, Uni Eropa dan India," jelas Mari.
Ia juga mengatakan, adanya kebijakan hilirisasi produk sawit oleh pemerintah, akan mendorong peluang peningkatan ekspor produk hilir CPO Indonesia di tahun ini.
Sebelumnya Direktur Ekskutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan mengatakan volume ekspor CPO tahun ini akan mencapai 15,7 juta ton. Sehingga dengan mempertimbangkan harga CPO diakhir tahun terus naik, angka nilai ekspor CPO tahun 2010 bisa mencapai US$ 15 miliar.
"Bisa sampai nilainya US$ 15 miliar, ekspor tahun ini saja ditargetkan 15,7 juta ton," kata Fadhil beberapa waktu lalu.
Gapki mencatat total volume perdagangan ekspor CPO dan produk turunannya sepanjang tahun 2009 mencapai 15,5 juta ton. Angka ini mengalami kenaikan 1,7 juta ton dibandingkan dengan tahun 2008 yang hanya sebesar 13,8 juta ton.
Namun, pergerakan harga CPO tahun 2009 lebih rendah dari 2008. Dibandingkan tahun 2008 yang nilai ekspornya mencapai US$ 15,58 miliar nilai ekspor CPO pada 2009 turun menjadi US$ 10 miliar.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, RABU, 5 JANUARI 2011