Peringatan Hari Perkebunan ke-59 Tahun 2016
12 Desember 2016
Admin Website
Berita Kedinasan
3609
SAMARINDA. Subsektor perkebunan bagian dari program
prioritas pembangunan pertanian dalam arti luas memiliki peran
strategis dalam mendorong percepatan transformasi ekonomi Kaltim.
Hal ini ditegaskan Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Pemerintahan Setprov Kaltim Dr Hj Meiliana pada peringatan Hari Perkebunan ke-59 di Kebun Induk Lada dan Kelapa UPTD Teknologi Terapan Perkebunan Desa Batuah Loa Janan KM.42 Kutai Kartanegara, Sabtu (10/12) kemarin.
Menurut dia, subsektor perkebunan sesuai visi Kaltim 2030 merupakan penyedia bahan baku mendukung industri hilir dalam meningkatkan daya saing daerah. "Utamanya berfungsi untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan dan pengembangan energi terbarukan serta pengembangan wilayah dengan membuka daerah terpencil," katanya.
Selain itu, sesuai RTRW provinsi disebutkan, areal untuk kegiatan perkebunan 3,26 juta hektar setara 25 persen luas daratan Benua Etam.
Bahkan lanjutnya, subsektor ini memberikan sumbangan terhadap struktur perekonomian sekitar 3,18 persen atau 50,89 persen pada sektor pertanian. "Perkebunan mampu berproduksi 11,7 juta ton tandan buah segar sangat berpotensi sumber bahan baku industri berbasis oleochemichal. Perkebunan menjadi unggulan Kaltim sebagai kegiatan yang memiliki nilai tambah mewujudkan transformasi ekonomi," jelasnya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad mengemukakan pihaknya terus mendorong pengembangan komoditas non sawit selain mengejar pencapaian target-target subsektor.
"Masih ada target yang belum dicapai karenanya harus kerja keras. Seperti luasan lahan maupun pengembangan komoditas unggulan subsektor. Kondisi ini memacu Disbun agar lebih kreatif dan inovatif mengembangkan komoditas non sawit," ujar Ujang Rachmad.
Peringatan dirangkai dengan bhakti sosial, donor darah serta pemberian penghargaan kepada petani berprestasi dan mitra usaha serta penanaman Lada Malonan 1 secara simbolis sebanyak 590 bibit.(yans/humasprov)
SUMBER : SEKRETARIAT
Hal ini ditegaskan Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Pemerintahan Setprov Kaltim Dr Hj Meiliana pada peringatan Hari Perkebunan ke-59 di Kebun Induk Lada dan Kelapa UPTD Teknologi Terapan Perkebunan Desa Batuah Loa Janan KM.42 Kutai Kartanegara, Sabtu (10/12) kemarin.
Menurut dia, subsektor perkebunan sesuai visi Kaltim 2030 merupakan penyedia bahan baku mendukung industri hilir dalam meningkatkan daya saing daerah. "Utamanya berfungsi untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan dan pengembangan energi terbarukan serta pengembangan wilayah dengan membuka daerah terpencil," katanya.
Selain itu, sesuai RTRW provinsi disebutkan, areal untuk kegiatan perkebunan 3,26 juta hektar setara 25 persen luas daratan Benua Etam.
Bahkan lanjutnya, subsektor ini memberikan sumbangan terhadap struktur perekonomian sekitar 3,18 persen atau 50,89 persen pada sektor pertanian. "Perkebunan mampu berproduksi 11,7 juta ton tandan buah segar sangat berpotensi sumber bahan baku industri berbasis oleochemichal. Perkebunan menjadi unggulan Kaltim sebagai kegiatan yang memiliki nilai tambah mewujudkan transformasi ekonomi," jelasnya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad mengemukakan pihaknya terus mendorong pengembangan komoditas non sawit selain mengejar pencapaian target-target subsektor.
"Masih ada target yang belum dicapai karenanya harus kerja keras. Seperti luasan lahan maupun pengembangan komoditas unggulan subsektor. Kondisi ini memacu Disbun agar lebih kreatif dan inovatif mengembangkan komoditas non sawit," ujar Ujang Rachmad.
Peringatan dirangkai dengan bhakti sosial, donor darah serta pemberian penghargaan kepada petani berprestasi dan mitra usaha serta penanaman Lada Malonan 1 secara simbolis sebanyak 590 bibit.(yans/humasprov)
SUMBER : SEKRETARIAT