(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Perkebunan Tak Diminati Pekerja Lokal

10 November 2010 Admin Website Artikel 3900

SANGATTA - Banyaknya pembukaan lahan untuk sektor perkebunan di Kutai Timur (Kutim) ternyata belum menarik minat pekerja lokal. Hal ini terlihat dengan banyaknya jumlah pekerja luar Kutim yang bekerja pada sektor tersebut. Dari data penempatan tenaga kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kutim 2009 hingga Maret 2010 tercatat 1.876 pekerja berasal dari luar Kutim.

Hal ini diakui Kepala Disnakertras Kutim Asrul Anwarsyah, Selasa (10/11) siang di ruang kerjanya. Disebutkan, Disnakertrans sudah pernah memberikan kesempatan untuk tenaga kerja lokal bekerja di sektor perkebunan. Namun sektor ini masih kurang diminati pekerja Kutim. “Kami sudah membuka lowongan sekira 2.000 pekerja. Namun setelah tiga bulan hanya 1 orang yang mendaftar,” ungkap pria yang akrab di sapa Asrul itu.

Menurutnya, kebanyakan pekerja lokal lebih senang bekerja di sektor pertambangan ketimbang di perkebunan. Sehingga hal ini berdampak perusahaan lebih cenderung untuk mendatangkan pekerja dari luar Kutim. Pekerja yang didatangkan dari luar daerah ini merupakan pekerja yang telah siap pakai. Pasalnya sebelum mereka sampai di Kutim, terlebih dahulu mereka dilatih di daerah asalnya. “ Mereka sudah dilatih sebelum sampai di sini. Setelah bekerja mereka dilatih lagi perusahaan,” tegasnya.

Para pekerja yang direkomendasikan perusahaan sebelumnya melalui tahapan seleksi dari Disnakertrans. Jika tidak sesuai kriteria yang ditentukan maka tidak akan dipekerjakan.   “Saya tidak akan menandatangai pengajuan perusahaan, jika pekerjanya tidak lulus seleksi berkas,” tegasnya.

Tingginya Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kutim yang mencapai Rp 1.050.000, menjadi faktor lain yang memicu keinginan para pekerja luar  bekerja di Kutim. Oleh karenanya, banyak pekerja dari luar daerah ini yang berhasil di Kutim. “Kebanyakan mereka berasal dari pulau Jawa. Selama mereka bekerja di perkebunan, ada yang sudah memiliki truk sendiri, ” ungkapnya.


Untuk diketahui, dari data Disnakertrans 2009 hingga Maret 2010, tercatat ada 4 perusahaan yang menyalurkan tenaga kerja dari luar Kutim. Perusahaan itu yakni PT Swakarsa Sinar Sentosa, PT Gunta Samba, PT Telen dan PT Sawit Sukses Sejahtera. Kebanyakan pekerja ini berasal dari daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Jogjakarta, Banten,  dan DKI Jakarta. Mereka dipekerjakan di perkebunan Muara Wahau, Pengadan/ Miau Baru, Karangan, Kaubun, dan Senyiur.

 

DIKUTIP DARI KALTIM POST, RABU, 10 NOPEMBER 2010

Artikel Terkait