Pertama Kali di Bulungan
27 Oktober 2008
Admin Website
Artikel
5495
"Dalam beberapa kesempatan saya berulang kali sudah menyampaikan, kalau saya tidak akan datang ke lokasi perkebunan kelapa sawit, kecuali dua hal. Yaitu penanaman kebun plasma dan pembangunan pabrik CPO (crude palm oil). Hari ini, terus terang saya bahagia, karena ini adalah untuk pertama kalinya penanaman perdana kebun sawit plasma," ujar bupati usai melakukan penanaman perdana kebun sawit plasma di Desa Pentian, Kecamatan Sekatak, Sabtu (25/10).
Dia mengungkapkan, dengan telah dimulainya penanaman kebun plasma, masyarakat kini sudah bisa mulai menggarap kebun sawitnya. "Kepada masyarakat, saya harapkan untuk bersungguh-sunggu dalam menggarap kebunnya. Sehingga nantinya, tidak lagi hanya menjadi penonton. Di saat perusahaan sudah memetik hasil, masyarakat pun juga memetik hasil kebunnya," kata Budiman lagi.
Kepada masyarakat yang mendapat jatah kebun plasma, tegas bupati, tidak boleh menjualnya kepada orang lain. Untuk mencegah hal itu (jual beli lahan plasma), Pemkab Bulungan berencana membuat sebuat peraturan daerah (perda) yang mengatur masalah kebun plasma tersebut.
Disampaikan bupati, warga yang berhak mendapatkan jatah kebun plasma akan diutamakan masyarakat sekitar lokasi perusahaan. Dengan syarat utama, harus memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Nasional Bulungan. "Bukan berarti kami tidak ingin orang lain ikut menggarap. Tapi kami ingin mengutamakan masyarakat Kabupaten Bulungan dulu, terutama yang berada di sekitar lokasi perkebunan. Bagi warga dari kabupaten lain, nanti kalau misalkan semua warga di sini sudah dapat, bisa ikut menggarap," ungkapnya.
Di tempat sama, Direktur PT Sanjung Makmur Tigor Nainggolan mengungkapkan, usaha perkebunan pada perusahaan yang dipimpinnya ini pada dasarnya adalah untuk mendukung strategi dan kebijakan pemerintahan kabupaten Bulungan 2005-2010.
"Hal ini kita lakukan untuk membantu mencapai visinya untuk menjadikan Bulungan sebagai wilayah agroindustri yang berdaya saing, religius, berbudaya dan berwawasan lingkungan. Dengan salah satu agenda utama adalam peningkatan ekonomi dalam arti luas, termasuk sub sektor perkebunan," ungkap Tigor.
Dia menguraikan, dari 20.000 hektare (Ha) lahan yang akan menjadi areal perkebunan kelapa sawit, sampai saat ini luasan lahan yang telah tergarap sekitar 2.300 Ha. Dengan rincian, 2.064 Ha kebun inti dan 236 kebun plasma. "Kita juga suah merealisasikan pembuatan jalan blok (blocking area) sepanjang 119.600 meter," ujarnya.
Mengenai kebun plasma, sesuai aturan yang berlaku, PT Sanjung Makmur telah menjalin kemitraan dengan masyarakat di sekitar hutan. Hingga sekarang lahan kebun inti kelompok tani yang telah dikerjakan, antara lain kelompok tani Suka Maju dengan luas 48 Ha, Kelompok Tani Suka Sukses (64 Ha), kelompok tani Maju Bersama (46 Ha) dan Koperasi Anugerah Tani seluas 78 Ha. "Jadi kesemuanya ada 236 Ha," tandasnya.
Selain menjalin kemitraan dengan kelompok tani, dalam pola plasma ini juga akan dibuka untuk masyarakat di beberapa desa. Di antaranya, Desa Kendari, Kelencauan, Pentian, Keriting, Desa Pungit, Desa Ambalat, Belilau, Kujau, Mendupo dan lain-lain. "Untuk tenaga kerja, sampai sekarang kita sudah memperkarjakan 323 orang. Di mana sebagian besar adalah warga lokal," tambah Tigor.
Ikut melakukan penanaman perdana kebun sawit plasma yang diiringi hujan deras kemarin, di antaranya Kapolres Bulungan AKBP Purnama Barus, Kajari Tanjung Selor Wilmar Ambarita SH, sejumlah pejabat teras di lingkungan Pemkab Bulungan, perwakilan perusahaan dan perbankan mitra kerja PT Sanjung Makmur. Acara juga dihadiri puluhan masyarakat di sekitar lokasi perusahaan.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SENIN, 27 OKTOBER 2008