Petani Sawit Dapat Pelatihan dari WKP
31 Oktober 2013
Admin Website
Berita Daerah
5910
PENAJAM. Perkebunan kelapa sawit merupakan salah
satu sektor yang berkembang pesat di Indonesia. Namun untuk menjadikan
komoditas tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, petani
harus memiliki pengetahuan bagaimana pengelolaan dan perawatan yang
baik. Hal ini dikatakan Kadis Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Andi
Iskandar saat membuka penyuluhan dan pelatihan pada petani dan kelompok
tani kelapa sawit di Balai Desa Sesulu, Kecamatan Waru.
Dikatakannya, perkebunan kelapa sawit memang bisa meningkatkan perekonomian bila petani memiliki kesiapan dan kemauan yang tinggi mengelola kebunnya, karena kebutuhan akan minyak dari sawit ini terus mengalami lonjakan.
Namun ia mengingatkan pada petani, dalam mengelola lahan untuk benar-benar memerhatikan lingkungan sekitar, “Kebutuhan sawit saat ini banyak yang berminat, baik dilakukan secara kelompok maupun pribadi, namun saya harap persoalan lingkungan juga diperhatikan, seperti tidak boleh melakukan pembakaran lahan, yang bisa mengakibatkan kebakaran hutan,“ pesan Iskandar.
Ditambahkan Iskandar, dengan pelatihan kepada petani dari PT WKP, berguna dalam meningkatkan produktivitas petani. Artinya sebagai pihak swasta, WKP sudah memperlihatkan kepeduliannya pada petani di daerah.
"Saya kira, ini hal yang sangat penting, dan menjadi contoh bahwa perusahaan yang berdomisili di daerah harus memberikan bimbingan pada warga sekitar." kata Iskandar.
Ketua panitia, Hariyanto mengatakan, kegiatan ini dihadiri 50 petani dan kelompok tani. Pelatihan meliputi perawatan ,cara menentukan buah yang masak, dengan narasumber Kepala Kebun Rayon II PT WKP Supriyanto dan Nuralim dengan materi pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Di sesi dialog, perwakilan petani, Ari mengatakan, untuk dapat meningkatkan kualitas dan produksi petani pelatihan sebaiknya diadakan secara rutin dan berkelanjutan, karena selain menambah ilmu juga berdampak peningkatan ekonomi masyarakat.
Hal sama dikatakan Samsudin, seorang petani sawit, mengaku merasa senang adanya pelatihan, bahkan berharap bukan hanya pelatihan di dalam kelas, namun juga mendapat bimbingan hingga di lapangan, sehingga petani mengetahui cara pemupukan dan perawatan pohon sawit.
Di sela-sela praktik panen dan pemakaian alat panen Egre, Supriyanto menambahkan, pelatihan ini merupakan kegiatan berkelanjutan, namun terus konsisten mendukung para petani kelapa sawit sekitar perusahaan agar dapat meningkatkan kualitas buah hingga bantuan akses jalan untuk mempermudah panen masyarakat. "Kami berharap petani bisa meningkatkan taraf hidupnya, melalui kebun sawit yang ia miliki," tambah Supriyanto.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, KAMIS, 31 OKTOBER 2013