Sawit Penyumbang Ketiga PDRB Kaltim
13 Agustus 2018
Admin Website
Berita Daerah
3865
SAMARINDA. Subsektor perkebunan didominasi komoditi
kelapa sawit yang mencapai 88,19 persen sehingga sangat dominan dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat. "Hingga saat
ini ekonomi Kaltim yang dibangkitkan kelapa sawit sudah menduduki
urutan ketiga penyumbang PDRB atau berada dibawah batubara serta minyak
dan gas bumi," kata Kepala Dinas Perkebunan Kaltim H Ujang Rachmad pada
Sosialisasi Peremajaan Sawit Rakyat di Samarinda, Kamis (2/8).
Menurut dia, penghasil pendapatan daerah dan penumbuh ekonomi Kaltim dari seluruh industri kelapa sawit termasuk pengolahannya. Dimana 1,2 juta hektar sawit terdapat tanaman yang belum menghasilkan 375 ribu hektar dan tanaman yang menghasilkan 788 ribu hektar dari total itu rata-rata telah menghasilkan 2,5 hingga 3 juta ton CPO pertahun.
Ditegaskannya, lambat laun komoditi yang dapat diperbarui ini akan menjadi tulang punggung ekonomi Kaltim bahkan pasca berakhirnya atau habisnya migas dan batubara.
Selain itu, tenaga kerja yang bergelut pada subsektor perkebunan mencapai 300 ribu orang lebih dan sebagian besar bekerja pada komoditi kelapa sawit.
Kalau diperhitungkan dengan jumlah anak dan istri tenaga kerjanya maka hampir sepertiga warga Kaltim bergantung dan berhubungan langsung dengan subsektor perkebunan. "Ini yang menyebabkan subsektor perkebunan masuk dalam program prioritas pembangunan pertanian dalam arti luas yang digadang Gubernur Awang Faroek Ishak," ujarnya.
Ujang mengungkapkan subsektor ini selain mampu memacu pertumbuhan ekonomi daerah juga berefek sangat positif pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat. "Apalagi, program pro rakyat ini dijadikan program unggulan untuk pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran yang banyak terdapat di tingkat pedesaan," jelasnya.(yans/sul/ri/pemprovkaltim)
Menurut dia, penghasil pendapatan daerah dan penumbuh ekonomi Kaltim dari seluruh industri kelapa sawit termasuk pengolahannya. Dimana 1,2 juta hektar sawit terdapat tanaman yang belum menghasilkan 375 ribu hektar dan tanaman yang menghasilkan 788 ribu hektar dari total itu rata-rata telah menghasilkan 2,5 hingga 3 juta ton CPO pertahun.
Ditegaskannya, lambat laun komoditi yang dapat diperbarui ini akan menjadi tulang punggung ekonomi Kaltim bahkan pasca berakhirnya atau habisnya migas dan batubara.
Selain itu, tenaga kerja yang bergelut pada subsektor perkebunan mencapai 300 ribu orang lebih dan sebagian besar bekerja pada komoditi kelapa sawit.
Kalau diperhitungkan dengan jumlah anak dan istri tenaga kerjanya maka hampir sepertiga warga Kaltim bergantung dan berhubungan langsung dengan subsektor perkebunan. "Ini yang menyebabkan subsektor perkebunan masuk dalam program prioritas pembangunan pertanian dalam arti luas yang digadang Gubernur Awang Faroek Ishak," ujarnya.
Ujang mengungkapkan subsektor ini selain mampu memacu pertumbuhan ekonomi daerah juga berefek sangat positif pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat. "Apalagi, program pro rakyat ini dijadikan program unggulan untuk pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran yang banyak terdapat di tingkat pedesaan," jelasnya.(yans/sul/ri/pemprovkaltim)
SUMBER : SEKRETARIAT