Tanaman Lada Jadi Pilihan
05 Januari 2009
Admin Website
Artikel
3675
"Saat ini Disbun terus melakukan pengembangan program tanaman rakyat salah satunya adalah komoditas lada, karena melihat setiap tahunnya, hasil lada ini cukup bagus terutama di sejumlah kecamatan yang mempunyai lahan lada yang potensial," jelas Kadisbun, Wisnu Haris.
#img1# Ia juga menyebutkan selama ini Disbun terus melakukan pengembangan program sejumlah komoditas perkebunan rakyat dan hasilnya cukup bagus, karena tahun 2007 lalu produksi komoditas lada ini mencapai 5480 ton dengan perincian setiap triwulan hanya mendapatkan hasil rata-rata 610 ton. Pada tahun 2008 hasil yang didapatkan petani perkebunan lada ini juga cukup banyak yakni 7450 ton. Dengan rinsian setiap bulannya meningkat 10 persen yakni 620 ton hingga 630 ton.
Sedangkan luas areal tanaman rakyat untuk tanaman lada ini, mulai tahun 2007 lalu hanya mencapai 1,134 hektar. Lantas tahun 2009 akan terus ditingkatkan arealnya terutama kecamatan yang mempunyai potensial komoditas lada.
"Dengan adanya hasil lada yang setiap bulannya meningkat dan memuaskan petani, Dinas Perkebunan secara bertahap akan melakukan perluasan tanaman lada yang diutamakan pada kecamatan yang potensial tanaman lada ini," ujar Wisnu.
Dengan adanya pengembangan program lada ini, diharapkan tingkat kesejahteraan rakyat akan terus bertambah, mengingat saat ini harga lada dipasaran cukup bagus. Selain itu kata Wisnu, bibit lada unggul yang saat ini akan ditanam petugas Disbun diareal tanah dinas perkebunan nantinya akan dijadikan contoh penanaman, dan hasilnya nanti akan dibagikan kepada petani lada yang ada di wilayah Berau.
Disamping perluasan tanaman lada ini, pihaknya tidak henti-hentinya memberikan penyuluhan melalui petugas lapangan Disbun tentang bagaimana merawat kebun lada dan mempunyai hasil yang cukup bagus. Terutama di kawasan kecamatan yang potensial perkebunan lada, karena setiap bulan pihaknya melakukan sosialisasi kepada petani sebanyak 2 kali dan petugas Disbun juga langsung mengecek tanaman lada petani.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, MINGGU, 4 JANUARI 2009