Bank Mandiri Tingkatkan Fasilitas Kredit Kelapa Sawit ke Rp 35 Triliun
03 Desember 2009
Admin Website
Artikel
4701
Direktur Corporate Banking Mandiri Riswinandi mengatakan, pembiayaan sektor kelapa sawit Bank Mandiri terus mengalami peningkatan namun dengan tingkat NPL atau Non Performing Loan (kredit macet) yang rendah yaitu dibawah 1%.
#img1# "Bisnis CPO memang mengalami tantangan yang sangat berat. Namun, kami yakin prospek perkembangan industri kelapa sawit Indonesia akan tetap tumbuh dengan baik," katanya dalam siaran pers yang diterima detikFinance , Rabu (2/12/2009).
Keyakinan Bank Mandiri tidak terlepas dari sejarah panjang pembiayaan perkebunan kelapa sawit yang dimulai oleh 4 bank sebelum akhirnya merger menjadi Bank Mandiri. Saat itu bank-bank milik negara selalu diikutsertakan pemerintah dalam berbagai program skema pembiayaan di berbagai sektor industri.
Model pembiayaan industri kelapa sawit yang digunakan Bank Mandiri menjadi faktor pendukung tumbuhnya portfolio dengan angka NPL yang rendah. Selain itu, perseroan juga menyiapkan struktur pembiayaan yang sesuai dengan karakteristik kebutuhan pembiayaan kelapa sawit.
Ia meengatakan, pihaknya menilai kelapa sawit memiliki keunggulan dibandingkan komoditi minyak nabati sejenis seperti soyabean, rapeseed, dan minyak canola terutama hasil produksi dalam satu tahun pada setiap hektar lahan.
"Selain itu, kegunaan minyak sawit yang bukan hanya sebagai bahan pangan namun juga bahan bakar menjadikannya faktor pertimbangan bahwa demand akan terus tumbuh ke depan," ujarnya.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, RABU, 2 DESEMBER 2009