Disbun Kaltim Tuan Rumah Pertemuan MP3EI
BALIKPAPAN. Program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) merupakan sebuah peluang yang dapat dimanfaatkan oleh dunia usaha Tanah Air.
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim, Ir. Etnawati, M.Si mengatakan dalam rangka meningkatkan peran komoditi perkebunan dalam program MP3EI, sesuai dengan keunggulannya, maka ditetapkan 3 (tiga) koridor investasi yaitu Koridor Ekonomi Sumatera (kelapa sawit dan karet), Koridor Ekonomi Kalimantan (kelapa sawit dan karet) dan Koridor Ekonomi Sulawesi (Kakao).
Sesuai dengan strategi yang ditetapkan, maka fungsi fasilitasi terhadap komoditi perkebunan ditujukan terutama untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan serta peran komoditi perkebunan dalam pembangunan nasional.
"Kunci utama MP3EI adalah percepatan dan perluasan, dari percepatan diharapkan Indonesia mampu mempercepat pembangunan yang ada sedangkan perluasannya berdampak positif dalam pembangunan ekonomi di Indonesia dan dapat dirasakan oleh seluruh komponen masyarakat di seluruh wilayah Indonesia termasuk Kaltim", ungkap Etnawati.
Menurutnya, isu dan permasalahan dimasing-masing Koridor Ekonomi (KE) membutuhkan penanganan komprehensif dan berkesinambungan antara lain di wilayah Kalimantan Draft Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2011-2031, PP Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tatacara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawaan Hutan, PP Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan dan Permenhut Nomor 62 tahun 2011 tentang Pedoman Pembangunan Hutan Tanaman berbagai jenis pada Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI).
Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya melalui Bidang Usaha berkesempatan menjadi tuan rumah dalam menyelenggarakan Pertemuan Implementasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Balikpapan, Rabu (19/9), diikuti 30 orang peserta berasal dari Direktorat Jenderal Perkebunan, SKPD Perkebunan Provinsi di Indonesia, dinas yang membidangi perkebunan Kabupaten di Kaltim dan perusahaan perkebunan yang tergabung dalam GAPKI.
"Dalam kegiatan ini kami berupaya untuk menyamakan persepsi antar instansi terkait baik di tingkat pusat maupun daerah khususnya dalam upaya strategis pengembangan perkebunan kelapa sawit dan karet dalam mendukung MP3EI di Kaltim", kata Etnawati.
"Dengan terpenuhinya target satu juta hektar ini, maka keberadaan KIPI Maloy yang menjadi salah satu program MP3EI di Kaltim akan menjadi sangat strategis sebagai kawasan pengolahan dan pengapalan atau ekspor produk kelapa sawit di Kaltim maupun dari luar Kaltim," ujarnya. (rey)
SUMBER : BIDANG USAHA