Harga Ekspor CPO 2011 Diduga Naik Jadi US$900
16 Februari 2011
Admin Website
Artikel
3785
MEDAN--MICOM: Harga rata-rata ekspor crude palm oil (CPO) tahun
ini diperkirakan lebih tinggi dari 2010 atau mencapai US$900 per metrik ton.
"Harga rata-rata ekspor itu diperkirakan naik dengan perhitungan permintaan di pasar semakin tinggi di tengah produksi yang tidak mengalami lonjakan. Harga rata-rata CPO tahun lalu masih US$840 per metrik ton," kata Wakil Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun di Medan, Selasa (15/2).
Indonesia sendiri misalnya ditargetkan menghasilkan CPO 22,5 juta-22,8 juta ton dari 21,3 juta ton tahun lalu. Selain permintaan yang tinggi, harga CPO yang naik itu diduga dipicu kenaikan harga minyak mentah yang tren menguat, termasuk produksi minyak nabati lainnya seperti kedelai dan kanola.
"Melihat harga CPO yang terus menguat, harusnya pemerintah memberikan rangsangan yang lebih besar kepada petani, pengusaha kebun sawit, dan eksportir agar produksi dan ekspor bisa meningkat," katanya. Pemerintah sudah harus menghapus atau menurunkan pajak ekspor CPO itu.
Pemerintah juga harus memangkas berbagai biaya yang menjadi beban perusahaan agar harga jual bisa bersaing dan keinginan memproduksi produk jadi CPO semakin besar. "Pemerintah juga harus membantu dan berada di depan dalam menepis isu lingkungan yang masih terus berlangsung," katanya.
"Harga rata-rata ekspor itu diperkirakan naik dengan perhitungan permintaan di pasar semakin tinggi di tengah produksi yang tidak mengalami lonjakan. Harga rata-rata CPO tahun lalu masih US$840 per metrik ton," kata Wakil Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun di Medan, Selasa (15/2).
Indonesia sendiri misalnya ditargetkan menghasilkan CPO 22,5 juta-22,8 juta ton dari 21,3 juta ton tahun lalu. Selain permintaan yang tinggi, harga CPO yang naik itu diduga dipicu kenaikan harga minyak mentah yang tren menguat, termasuk produksi minyak nabati lainnya seperti kedelai dan kanola.
"Melihat harga CPO yang terus menguat, harusnya pemerintah memberikan rangsangan yang lebih besar kepada petani, pengusaha kebun sawit, dan eksportir agar produksi dan ekspor bisa meningkat," katanya. Pemerintah sudah harus menghapus atau menurunkan pajak ekspor CPO itu.
Pemerintah juga harus memangkas berbagai biaya yang menjadi beban perusahaan agar harga jual bisa bersaing dan keinginan memproduksi produk jadi CPO semakin besar. "Pemerintah juga harus membantu dan berada di depan dalam menepis isu lingkungan yang masih terus berlangsung," katanya.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, RABU, 16 PEBRUARI 2011