Jepang dan AS Penggemar Kopi Made in Indonesia
24 Mei 2012
Admin Website
Artikel
5228
JAKARTA. Jepang dan Amerika Serikat (AS) adalah dua
negara yang paling menggermari kopi lokal. Keduanya sepanjang tahun 2011
tercatat telah mengimpor kopi Indonesia sebanyak 100,11 ribu ton dengan
nilai transaksi mencapai US$ 413,1 juta.
Data Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) menunjukkan, Jepang telah mengimpor 55 ribu ton kopi lokal senilai US$ 161,101 juta. Sementara AS mencatat volume impor kopi 45.118 ton senilai US$ 252,001 juta.
Wakil Ketua Umum Bidang Bina Tani Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia, Salmi Saleh mengatakan, nilai transaksi AS memang lebih tinggi meski volumenya jauh lebih rendah. AS mampu menghargai kopi Indonesia jauh lebih mahal yaitu US$ 52 per pon.
Sepanjang 2011 tercatat volume ekspor ke kedua negara turun dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan catatan AEKI, tahun 2010 volume eskpor kopi ke Jepang berada di angka 58.477 ton. Sedangkan volume ekspor kopi ke AS mencapai 58.736 ton.
Untuk keseluruhan ekspor, Salmi mengungkapkan Indonesia telah mencatatkan sejarah dengan pencapaian ekspor menembus angka US$ 1 miliar lebih. "Belum pernah terjadi ekspor 2011 mencapai angka 1 M," terangnya.
Tahun ini, pelaku industri kopi mengharapkan pertumbuhan nilai ekspor kembali terjadi. Pertumbuhan ekspor ditargetkan menembus angka US$ 1,2 miliar.
Saat ini, data mencatat produksi kopi Indonesia mencapai 700 ribu ton per tahun, mencakup 140 ribu ton untuk Kopi Arabika dan 560 untuk Kopi Robusta. "Tahun ini ditargetkan produksi mencapai 900 ribu ton, 180 ribu ton untuk Arabika, sisanya Robusta," tutupnya.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, RABU, 23 MEI 2012
Data Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) menunjukkan, Jepang telah mengimpor 55 ribu ton kopi lokal senilai US$ 161,101 juta. Sementara AS mencatat volume impor kopi 45.118 ton senilai US$ 252,001 juta.
Wakil Ketua Umum Bidang Bina Tani Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia, Salmi Saleh mengatakan, nilai transaksi AS memang lebih tinggi meski volumenya jauh lebih rendah. AS mampu menghargai kopi Indonesia jauh lebih mahal yaitu US$ 52 per pon.
Sepanjang 2011 tercatat volume ekspor ke kedua negara turun dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan catatan AEKI, tahun 2010 volume eskpor kopi ke Jepang berada di angka 58.477 ton. Sedangkan volume ekspor kopi ke AS mencapai 58.736 ton.
Untuk keseluruhan ekspor, Salmi mengungkapkan Indonesia telah mencatatkan sejarah dengan pencapaian ekspor menembus angka US$ 1 miliar lebih. "Belum pernah terjadi ekspor 2011 mencapai angka 1 M," terangnya.
Tahun ini, pelaku industri kopi mengharapkan pertumbuhan nilai ekspor kembali terjadi. Pertumbuhan ekspor ditargetkan menembus angka US$ 1,2 miliar.
Saat ini, data mencatat produksi kopi Indonesia mencapai 700 ribu ton per tahun, mencakup 140 ribu ton untuk Kopi Arabika dan 560 untuk Kopi Robusta. "Tahun ini ditargetkan produksi mencapai 900 ribu ton, 180 ribu ton untuk Arabika, sisanya Robusta," tutupnya.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, RABU, 23 MEI 2012