Kemendag Tetapkan Ekspor CPO Tanpa Bea Keluar
03 Juli 2017
Admin Website
Berita Nasional
4151
JAKARTA. Kementerian Perdagangan kembali menetapkan bea keluar untuk produk crude palm oil (CPO)
US$ 0 per metrik ton pada Juli 2017. Besaran bea keluar ini sama dengan
periode sebelumnya, yaitu pada Juni 2017, meski harga referensi CPO
menguat.
"Harga referensi CPO tengah menguat, tapi masih berada pada level di bawah US$ 750," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan melalui keterangan tertulis, Kamis, 22 Juni 2017.
Alasan di atas, kata Oke, sebagai alasan mengapa pemerintah kembali mengenakan bea keluar US$ 0 per metrik ton untuk CPO. Ia menambahkan, pihaknya menetapkan harga referensi produk CPO untuk penetapan bea keluar periode Juli 2017 sebesar US$ 726,21 per metrik ton.
Menurut Oke, harga tersebut naik US$ 2,84 atau 0,4 persen dari periode Juni 2017, yaitu US$ 723,37 per metrik ton. Penetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 41/M-DAG/PER/6/2017 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
Sedangkan bea keluar CPO pada Juli 2017 tercantum pada Kolom 1 Lampiran II Huruf C Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.010/2017 sebesar US$ 0 per metrik ton.
Kemudian bea keluar dari komoditas biji kakao juga ditetapkan nol persen pada Juli 2017. Hal tersebut tercantum pada kolom 1 Lampiran II Huruf B Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.010/2017.
Diketahui, harga referensi biji kakao pada Juli 2017 juga menguat US$ 84,47 atau 4,42 persen dari US$ 1.911,47 per metrik ton menjadi US$ 1.995,94 per metrik ton.
Hal ini berdampak pada penetapan HPE biji kakao yang juga menguat US$ 82 atau 5 persen dari US$ 1.639 per metrik ton pada Juni 2017 menjadi US$ 1.721 per metrik ton pada Juli 2017. Penguatan harga referensi dan HPE biji kakao disebabkan menguatnya harga internasional.
DIKUTIP DARI TEMPO, JUMAT, 23 JUNI 2017
"Harga referensi CPO tengah menguat, tapi masih berada pada level di bawah US$ 750," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan melalui keterangan tertulis, Kamis, 22 Juni 2017.
Alasan di atas, kata Oke, sebagai alasan mengapa pemerintah kembali mengenakan bea keluar US$ 0 per metrik ton untuk CPO. Ia menambahkan, pihaknya menetapkan harga referensi produk CPO untuk penetapan bea keluar periode Juli 2017 sebesar US$ 726,21 per metrik ton.
Menurut Oke, harga tersebut naik US$ 2,84 atau 0,4 persen dari periode Juni 2017, yaitu US$ 723,37 per metrik ton. Penetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 41/M-DAG/PER/6/2017 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
Sedangkan bea keluar CPO pada Juli 2017 tercantum pada Kolom 1 Lampiran II Huruf C Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.010/2017 sebesar US$ 0 per metrik ton.
Kemudian bea keluar dari komoditas biji kakao juga ditetapkan nol persen pada Juli 2017. Hal tersebut tercantum pada kolom 1 Lampiran II Huruf B Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.010/2017.
Diketahui, harga referensi biji kakao pada Juli 2017 juga menguat US$ 84,47 atau 4,42 persen dari US$ 1.911,47 per metrik ton menjadi US$ 1.995,94 per metrik ton.
Hal ini berdampak pada penetapan HPE biji kakao yang juga menguat US$ 82 atau 5 persen dari US$ 1.639 per metrik ton pada Juni 2017 menjadi US$ 1.721 per metrik ton pada Juli 2017. Penguatan harga referensi dan HPE biji kakao disebabkan menguatnya harga internasional.
DIKUTIP DARI TEMPO, JUMAT, 23 JUNI 2017