Petani Karet Wajib Pahami Mutu Bokar
BALIKPAPAN. Persoalan rendahnya kualitas karet rakyat yang masih dibawah standar, ternyata juga menjadi persoalan dari hasil karet petani di Kaltim.
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim, Ir Etnawati MSi diwakili oleh Kepala Bidang Usaha, Ir Moh. Yusuf, M.Si mengatakan sebagaimana penyebab dibeberapa daerah penghasil karet lainnya di Indonesia, faktor pengolahan karet kerap kali dituding sebagai penyebab kenapa kualitas karet rakyat saat ini masih rendah.
Akibatnya turut mempengaruhi harga karet yang cenderung turun, karena belum mencapai standar nasional maupun internasional, yang harusnya bisa dijadikan bahan baku untuk beberapa produk berkualitas.
Yusuf menerangkan, dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang mutu karet kepada para petani karet, pihaknya telah mengadakan Sosialisasi SNI Karet, yang diikuti pedagang pengumpul karet, kelompok tani/petani karet dan instansi terkait di Balikpapan, Senin (24/6) kemarin.
“Rendahnya mutu karet, tentu berpengaruh pada harga jual. Oleh sebab itu, dengan adanya kegiatan ini, petani mampu meningkatkan kualitas karet demi memperoleh keuntungan dari harga yang tinggi pula”, ungkap Yusuf.
Ditambahkannya, selama ini petani hanya memikirkan bobot tanpa memperhatikan
mutu sesuai dengan harapan perdagangan internasional. Oleh sebab itu, mutu
karet Indonesia kalah bersaing dengan negara tetangga Malaysia dan Thailand.
“Melalui pertemuan ini, masyarakat tani karet dapat lebih memahami akan
pentingnya mutu karet. Hal itu sesuai dengan permintaan pasar, yaitu
menginginkan karet yang berkualitas. Tentu petani akan memperoleh imbalan harga
jual yang cukup tinggi pula", harapnya. (rey)
SUMBER : BIDANG USAHA