(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Sawit Unggul Mampu Hasilkan 35 Ton TBS

24 Maret 2008 Admin Website Artikel 17786
Tanaman yang berasal dari benih unggul dan legal (resmi) seharusnya 100 persen tanaman Tenera (DxP) karena berasal dari persilanagn induk betina Dura (symbol D) dengan induk jantan Pisifera (symbol P). Hasil persilangan antara D x P akan menghasilkan 100 persen DxP atau biasa disebut Tenera (T). Pohon induk Dura dicirikan oleh tempurung atau cangkang (shell) buah yang tebal (3-6 mm) dan serabut (mesocarp) yang tipis.

Dengan sendirinya buah Dura akan menghasilkan lebih sedikit minyak. Seringkail disebut rendemen minyaknya sangat rendah. Sedangkan pohon induk Pisisfera dicirikan oleh tempurung atau cangkang yang sangat tipis atau bahkan tidak bercangkang sama sekali Buah Pisifera hampir seluruhnya terdiri dari daging buah (mesocarp) dan inti. Namun biasanya tidak pernah menjadi buah hingga matang. Tandan Pisifera seringkali gugur atau disebut aborsi sebelum matang panen. Dalam skala komersial, tanaman Pisifera tidak pernah menghasilkan buah dan oleh karenanya tidak diperhitungkan dalam produksi.

Benih unggul DP (Tenera) akan menghasilkan buah dengan tempurung atau cangkang yang ketebalannya berada diantara (intermediet) ketebalan buah Dura dan Pisifera, yaitu antara 2-3 mm. Tanaman inilah yang ditanam untuk tujuan komersial.

Oleh karena itu, pemalsu kecambah atau benih selalu bilaang bahwa yang mereka jual adalah kecambah DP. Artinya bukan DP hasil persilangan, tapi DP sebagai singkatan dari Dalam Piringan atau Dibawah Pohon. Yaitu buah dari tanaman komersial yang jatuh (disebut juga brondolan) dan dikumpulkan dari dalam piringan dari pohon kommersial tersebut. Inilah yang dimaksud dengan DP yang bukan DP.

Diharapkan masyarakat memahami benar kenapa benih unggul itu penting dan sangat menentukan keberhasilan usaha bertanam kelapa sawit. Komponen bibit dalam investasi sangat kecil yaitu hanya memerlukan dana kurang dari 5 persen dari seluruh dana investasi yang diperlukan.

DIKUTIP DARI KALTIM POST, SABTU, 22 MARET 2008

Artikel Terkait