Warga Labanan tak Lagi Jadi Penonton Industri Kelapa Sawit
21 Desember 2011
Admin Website
Artikel
4389
TANJUNG REDEB. Geliat pertumbuhan Kelapa
sawit yang saat ini sudah dirasakan oleh sebagian besar masyarakat
Berau di berbagai Kecamatan ternyata sempat tidak sampai menyentuh
masyarakat yang ada di Desa Labanan Kecamatan Teluk Bayur.
Menurut Bupati Berau Makmur HAPK hal tersebut sungguh sangat ironis,padahal di wilayah tersebut acapkali dilewati truk-truk bermuatan CPO yang dibawa dari Kabupaten tetangga,sehingga mereka yang selama ini berdomisili di kampung tersebut hanya terkesan menjadi penonton melihat majunya industr kelapa sawit di daerahnya.
"Selama ini masyarakatLabanan hanya jadi penonton kampungnya jadi tempat transit CPO dari Muara Wahau, untuk dikirim ke daerah lain bahkan ke luar negeri" katanya.
Pernyataan bupati tersebut disampaikannya langsung di depan para petani desa Labanan Makarti dan Labanna Makmur dalam acara penanaman perdana kelapa sawit Koperasi Laba Sari Selasa (20/12/2011).
Namun untungnya hal tersebut saat ini sudah tidak lagi terjadi seiring dengan kerjasama yang dilakukan Koperasi setempat dengan perusahaan swasta dalam hal ini PT Malindo Mas dengan sistem Plasma yang luasan lahannya mencapai kurang lebih 2 ribu hektare.
DIKUTIP DARI TRIBUN KALTIM, RABU, 21 DESEMBER 2011
Menurut Bupati Berau Makmur HAPK hal tersebut sungguh sangat ironis,padahal di wilayah tersebut acapkali dilewati truk-truk bermuatan CPO yang dibawa dari Kabupaten tetangga,sehingga mereka yang selama ini berdomisili di kampung tersebut hanya terkesan menjadi penonton melihat majunya industr kelapa sawit di daerahnya.
"Selama ini masyarakatLabanan hanya jadi penonton kampungnya jadi tempat transit CPO dari Muara Wahau, untuk dikirim ke daerah lain bahkan ke luar negeri" katanya.
Pernyataan bupati tersebut disampaikannya langsung di depan para petani desa Labanan Makarti dan Labanna Makmur dalam acara penanaman perdana kelapa sawit Koperasi Laba Sari Selasa (20/12/2011).
Namun untungnya hal tersebut saat ini sudah tidak lagi terjadi seiring dengan kerjasama yang dilakukan Koperasi setempat dengan perusahaan swasta dalam hal ini PT Malindo Mas dengan sistem Plasma yang luasan lahannya mencapai kurang lebih 2 ribu hektare.
DIKUTIP DARI TRIBUN KALTIM, RABU, 21 DESEMBER 2011