Bisnis Karet tetap Menggeliat Tahun Depan
23 September 2011
Admin Website
Artikel
4298
JAKARTA--MICOM: Harga karet alam selama 2011 berada pada kisaran
US$4 per kilogram dan pada tahun depan diperkirakan tetap tinggi antara
US$4 - US$4,5 per kilogram.
"Harga ditentukan oleh faktor fundamental seperti pasokan dan permintaan serta kondisi cuaca dan perekonomian yang menggerakkan permintaan," kata Ketua Tim Analisa Pasar Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) TB Chandra saat berbicara dalam seminar tentang prediksi harga komoditas tahun 2012 di Jakarta, Kamis (22/9).
Chandra menjelaskan sebanyak 70 persen dari total permintaan karet alam global berasal dari Asia Timur jadi meskipun ada ancaman perlambatan ekonomi di AS dan Eropa Barat permintaan karet dunia tidak akan banyak terpengaruh.
Permintaan dari importir karet alam besar di Asia Timur seperti China dan India diperkirakan tetap besar karena perekonomian kedua negara itu diproyeksikan tetap tumbuh tinggi pada kisaran sembilan persen pada 2012.
Direktur Operasional PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Iman Bimantara juga mengatakan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang hingga tahun depan diprediksi masih tumbuh tinggi, konsumsi karet alam India dan China akan tetap tinggi.
"Kondisi di AS dan Eropa memang akan mempengaruhi pembentukan harga karet tapi karena permintaan China dan India yang besar harga tidak akan tertekan," katanya.
Lebih lanjut Chandra menjelaskan selama tahun 2011 produksi karet alam dunia diperkirakan 11,55 juta ton sampai 11,66 juta ton sementara permintaan karet alam global sebanyak 11,40 juta ton.
Selama 2010, produksi karet alam dunia tidak bisa memenuhi permintaan pasar sehingga terjadi defisit hingga 400.000 ton yang membuat harga karet alam tinggi sampai US$4,95 per ton.
Pada akhir 2010, menurut Chandra, stok karet alam dunia sebanyak 1,29 juta ton atau hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 1,5 bulan padahal seharusnya pada akhir tahun setidaknya tersedia stok untuk memenuhi kebutuhan selama 2,5 bulan. Kondisi ini mempengaruhi pembentukan harga karet alam pada awal 2011.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, JUMAT, 23 SEPTEMBER 2011
"Harga ditentukan oleh faktor fundamental seperti pasokan dan permintaan serta kondisi cuaca dan perekonomian yang menggerakkan permintaan," kata Ketua Tim Analisa Pasar Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) TB Chandra saat berbicara dalam seminar tentang prediksi harga komoditas tahun 2012 di Jakarta, Kamis (22/9).
Chandra menjelaskan sebanyak 70 persen dari total permintaan karet alam global berasal dari Asia Timur jadi meskipun ada ancaman perlambatan ekonomi di AS dan Eropa Barat permintaan karet dunia tidak akan banyak terpengaruh.
Permintaan dari importir karet alam besar di Asia Timur seperti China dan India diperkirakan tetap besar karena perekonomian kedua negara itu diproyeksikan tetap tumbuh tinggi pada kisaran sembilan persen pada 2012.
Direktur Operasional PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Iman Bimantara juga mengatakan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang hingga tahun depan diprediksi masih tumbuh tinggi, konsumsi karet alam India dan China akan tetap tinggi.
"Kondisi di AS dan Eropa memang akan mempengaruhi pembentukan harga karet tapi karena permintaan China dan India yang besar harga tidak akan tertekan," katanya.
Lebih lanjut Chandra menjelaskan selama tahun 2011 produksi karet alam dunia diperkirakan 11,55 juta ton sampai 11,66 juta ton sementara permintaan karet alam global sebanyak 11,40 juta ton.
Selama 2010, produksi karet alam dunia tidak bisa memenuhi permintaan pasar sehingga terjadi defisit hingga 400.000 ton yang membuat harga karet alam tinggi sampai US$4,95 per ton.
Pada akhir 2010, menurut Chandra, stok karet alam dunia sebanyak 1,29 juta ton atau hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 1,5 bulan padahal seharusnya pada akhir tahun setidaknya tersedia stok untuk memenuhi kebutuhan selama 2,5 bulan. Kondisi ini mempengaruhi pembentukan harga karet alam pada awal 2011.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, JUMAT, 23 SEPTEMBER 2011