Disbun Latih Petani Terampil Susun RDK dan RDKK
SAMARINDA. Guna meningkatkan keterampilan para petani dalam menyusun Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim melalui Bidang Produksi menyelenggarakan Pelatihan Penyusunan RDK dan RDKK bagi 90 orang Ketua Kelompok Tani (Poktan) dan petani di tiga lokasi, yakni Kutai Timur, Kutai Barat dan Samarinda.
"Kegiatan berupa pelatihan ini menjadi landasan dalam perencanaan kegiatan tanam untuk satu tahun ke depan, agar para petani mampu menyusun RDK dan RDKK dengan benar sesuai aspirasi anggota kelompok tani. Sehingga petani menjadi terampil dan mandiri," ujar Kepala Disbun Kaltim, Hj Etnawati Usman yang didampingi Kepala Bidang Produksi Sukardi.
Menurut Etnawati, pelatihan ini dilaksanakan setiap tahun dan bertahap di seluruh wilayah Kaltim. Apalagi masih banyak dijumpai kelompok tani dan anggotanya yang belum bisa menyusun kegiatan dalam satu tahun ke depan terutama untuk kebutuhan pupuk bersubsidi.
"Karenanya, dengan kemampuan dalam penyusunan RDK dan RDKK yang dimiliki para ketua Poktan maupun petani tentunya akan mempermudah kelompok tersebut mendapatkan bantuan pupuk sesuai dengan kebutuhan," ungkapnya.
Diterangkan, RDKK merupakan salah satu instrumen dalam penumbuhan partisipasi petani maupun kelompok tani dengan melibatkan aparat pembina dan stakeholder/pemangku kepentingan lainnya.
Khususnya dalam penyusunan RDKK itu, maka kelompok tani akan dibimbing serta diberikan pembinaan oleh petugas/aparat pertanian, sehingga pengisian dan penyusunan RDKK dapat dipahami.
Selain itu, dengan kemampuan serta pengetahuan yang dimiliki petani maupun ketua Poktan, maka RDKK yang diusulkan kelompok tani haruslah disusun berdasarkan hasil musyawarah di masing-masing poktan.
"Pengusulan yang disampaikan melalui RDKK sebaiknya minimal dua bulan sebelum musim tanam sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan untuk periode satu tahun. Tahun 2014 ini Disbun Kaltim telah melaksanakan kegiatan serupa di tiga wilayah Kaltim, yakni Kutai Timur, Kutai Barat dan Samarinda," ujar Etnawati lagi.
SUMBER : BIDANG PRODUKSI