SBY Tukar Sawit RI dengan 100 Ribu Barel Minyak Kazakhstan
14 April 2012
Admin Website
Artikel
4093
JAKARTA. Presiden SBY dengan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbaye melakukan
kesepakatan di bidang energi. Pertamina mendapatkan ladang minyak dan
Kazakhstan mendapatkan pasokan sawit dari Indonesia.
Menteri ESDM Jero Wacik menyatakan, Pertamina memang telah lama berminat untuk memiliki ladang minyak di Kazakhstan dan kedatangan Preisden Kazakhstan ternyata membawa kabar baik.
"Jadi Pertamina berminat, bahkan sudah mulai menjajaki hampir beberapa bulan ini, akan diberikan ladang yang bagus di sana," tutur Jero di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/4/2012).
Rencananya ladang minyak yang akan didapatkan oleh Pertamina memiliki kapasitas produksi 100 ribu barel per hari. Sebagai gantinya, Kazakhstan akan mendapatkan pasokan ekspor sawit dari Indonesia.
"Ada minyak 100 ribu barel per hari dan mereka butuh dari sini minyak goreng, palm oil (minyak sait). Jadi mereka mau membuat kilang kelapa sawit. Kita buat ekplorasi di situ, bor minyak," jelas Jero.
Dia mengatakan, Kazakhstan merupakan negara kaya minyak dengan penduduk sedikit, sehingga kelebihan pasokan minyak mentah. "Karena dia kaya minyak di bawah tanah, kita kaya minyak di atas tanah. Kalau kerjasama begitu. Kita butuh dia, dia butuh kita," imbuh Jero.
Ladang minyak yang didapatkan oleh Pertamina bisa dimulai dikerjakan 2013 atau awal 2014. Saat ini jumlah produksi minyak Kazakhstan adalah 2 juta barel per hari. Kazakhstan tidak pernah mengimpor minyak.
Selain di sektor energi, Jero mengatakan Indonesia juga akan melakukan kerjasama untuk pembangunan pabrik mie di Kazakhstan. Ini karena Kazakhstan kaya akan gandum.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, JUMAT, 13 APRIL 2012
Menteri ESDM Jero Wacik menyatakan, Pertamina memang telah lama berminat untuk memiliki ladang minyak di Kazakhstan dan kedatangan Preisden Kazakhstan ternyata membawa kabar baik.
"Jadi Pertamina berminat, bahkan sudah mulai menjajaki hampir beberapa bulan ini, akan diberikan ladang yang bagus di sana," tutur Jero di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/4/2012).
Rencananya ladang minyak yang akan didapatkan oleh Pertamina memiliki kapasitas produksi 100 ribu barel per hari. Sebagai gantinya, Kazakhstan akan mendapatkan pasokan ekspor sawit dari Indonesia.
"Ada minyak 100 ribu barel per hari dan mereka butuh dari sini minyak goreng, palm oil (minyak sait). Jadi mereka mau membuat kilang kelapa sawit. Kita buat ekplorasi di situ, bor minyak," jelas Jero.
Dia mengatakan, Kazakhstan merupakan negara kaya minyak dengan penduduk sedikit, sehingga kelebihan pasokan minyak mentah. "Karena dia kaya minyak di bawah tanah, kita kaya minyak di atas tanah. Kalau kerjasama begitu. Kita butuh dia, dia butuh kita," imbuh Jero.
Ladang minyak yang didapatkan oleh Pertamina bisa dimulai dikerjakan 2013 atau awal 2014. Saat ini jumlah produksi minyak Kazakhstan adalah 2 juta barel per hari. Kazakhstan tidak pernah mengimpor minyak.
Selain di sektor energi, Jero mengatakan Indonesia juga akan melakukan kerjasama untuk pembangunan pabrik mie di Kazakhstan. Ini karena Kazakhstan kaya akan gandum.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, JUMAT, 13 APRIL 2012