Oktober Soft Opening, Salurkan Listrik untuk Warga
08 September 2008
Admin Website
Artikel
3738
KONDISI ini memang bisa memberikan gambaran, bahwa dalam dua bulan ke depan, atau sekitar awal Nopember sudah bisa melakukan soft opening. Bahkan, bisa lebih awal lagi, sepanjang progress yang sudah tertata dengan baik bisa berjalan tepat waktu.
#img1# "Persoalan cuaca memang sering menjadi kendala tersendiri," kata Suparno, dari PT Tanjung Buyu Perkasa (TBP).
Pabrik yang komponennya diimpor dari berbagai negara itu, memiliki kapasitas sekitar 60 Tandan Buah Segar (TBS) perjam namun angka itu bisa lebih tinggi lagi, sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Kenyataan yang paling menggembirakan, ada produksi sampingan yang dihasilkan oleh pabrik CPO ini yang maknanya jauh lebih besar dari CPO itu sendiri, khususnya bagi masyarakat. Yakni, produksi listrik yang dihasilkan oleh pabrik, namun tidak seluruhnya terpakai. Ini yang akan dibagikan kepada masyarakat.
Dari komponen pabrik yang dibangun tersebut, mampu menghasilkan listrik sebesar 1,8 MW. Untuk keperluan sendiri, baik pabrik maupun sekitar kantor dan kawasan perkebunan lainnya, hanya memerlukan sekitar 600 hingga 800 KvA artinya tidak sampai dengan 1 MW. Lantas selebihnya akan dikemanakan?
BBupati Makmur, meminta kepada perusahaan TBP agar membagikan listrik yang tidak terpakai tersebut kepada masyarakat Talisayan. Ini yasng tengah dibahas oleh bupati.
"Kami akan bicarakan dengan pihak PLN, apakah PLN bisa membangunkan jaringan dari pembangkit menuju pusat distribusi di Talisayan," kata Makmur.
Jadi setelah pabrik CPO ini mulai produksi akhir tahun, maka pada saat yang bersamaan masyarakat di ibukota kecamatan tersebut, juga akan terang benderang dengan pasokan listrik yang diberikan oleh pabrik CPO tersebut. Ini juga bagian dari pembangunan kemasyarakat yang menjadi kewajiban perusahaan.
Masih ada tersisa waktu sekitar 3 bulan ke depan. Seperti harapan bupati Makmur, bahwa dari dua pabrik CPO yakni yang dibangun TBP di kecamatan Talisayan dan yang juga tengah dalam proses pembangunan di kecamatan Segah oleh Hutan hijau Mas (HHM).
Agaknya Talisayan akan lebih dahulu berproduksi. CPO juga akan diangkut langsung, sebab ada pelabuhan alam seperti yang berada di kecamatan Batu Putih, mampu mengakomodir kesibukan pengapalan CPO dari Berau ke luar daerah.
Semoga, jadwal yang ditetapkan perusahaan tidak bergeser, sehingga benar-benar akhir tahun ini, Berau bisa menghasilajn CPO seperti yang dihasilkan daerah lainnya.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SENIN, 8 SEPTEMBER 2008